Perkuat Kerjasama dalam Tri Darma Perguruan Tinggi Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Dwijendra Gandeng Fakultas Pertanian Unud

Bertempat di Ruang Pertemuan Universitas Dwijendra pada hari Senin tanggal 3 Maret 2025 diadakan pertemuan antara Fakultas Pertanian Unud dengan Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Dwijendra. Pertemuan yang juga dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Dwijendra Prof. Dr. Gede Sedana, M.Sc., M.M.A tersebut adalah dalam rangka mempererat hubungan yang telah terjalin dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama untuk saling mendukung dalam bidang Tri Darma Perguruan Tinggi.


Dekan Fakultas Pertanian dan Bisnis Ibu Dr. Ni Made Intan Maulina, SP.,MP dalam sambutannya mengatakan bahwa sudah sejak lama ingin menjalin kerjasama dan baru terwujud saat ini. I Putu Sudiarta, SP., M.Si. Ph.D.,Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana yang didampingi oleh Dr. A.A. Ayu Wulandira Sawitri Djelantik, SP.,MMA selaku Kordinator Unit Pengelola Informasi dan Kerjasama Fakultas Pertanian UNUD juga menyambut baik kerjasama ini dan berharap kedua belah pihak akan saling mendapatkan keuntungan.


Penandatanganan kerjasama ini dirangkaikan juga dengan Kuliah Tamu sebagai bagian implementasi dari kerjasama yang dilakukan dengan mengambil tema “Mendukung Pertanian Berkelanjutan dari aspek Agroteknologi dan Agribisnis”. Sebagai Narasumber dalam Kuliah Tamu adalah Prof. Dr. Gede Sedana, M.Sc., M.M.A Rektor Dwijendra University dan I Putu Sudiarta, SP., M.Si. Ph.D.,Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Prof. Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc., MMA mengungkapkan pembangunan pertanian diawali dengan proses produksi tanaman dan hewan, lahan, petani dengan mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan dan penerimaan yang diperoleh. Peran pertanian sangat penting sebagai penyedia pangan, tenaga kerja, bahan baku industri, dan menambah devisa negara. Gede Sedana juga mengatakan bahwa permasalahan pertanian selama ini juga sangat komplek mulai dari iklim yang tidak menentu, alih fungsi lahan, teknologi, kebijakan pemerintah, dan degradasi lahan. Hal yang perlu dilakukan supaya bisa berkelanjutan secara inclusive yaitu dengan peningkatan produksi, pendapatan dan penjagaan ekologi yang baik. 


Putu Sudiarta mengungkapkan wujud pertanian berkelanjutan yaitu dengan menjaga ekosistem dari pestisida sintetis, yang diawali dari keprihatinannya terhadap petani yang sering menggunakan pestisida sintetis secara berlebihan sehingga akan menyebabkan lingkungan tercemar yang berimbas juga terhadap keberlanjutan budidaya pertanian. Solusi yang ditawarkan dengan memanfaatkan musuh alami yang ada pada alam lingkungan sekitar melalui biopestisida dalam mengendalikan hama dan penyakit tumbuhan. Pestisida ini dengan memanfaatkan organisme hidup secara alamiah seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme atau produk yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama, patogen tanaman dan gulma, sehingga dapat mendukung swasembada pangan secara berkelanjutan.