Kampanye Global Save Soil Gaungkan Kesadaran Degradasi Tanah di Bali
Denpasar - Fakultas Pertanian Universitas Udayana menggelar kuliah tamu bertajuk “Soil Degradation – Restoration and Prevention Strategies in Bali” pada Kamis, 5 Juni 2025 bertempat di Ruang Nusantara, Gedung Agrokompleks Kampus Sudirman, Denpasar. Acara ini menggandeng aktivis muda dari gerakan global Save Soil, Sahil Jha, dalam rangka menyuarakan pentingnya pelestarian tanah sebagai penopang kehidupan.
Kuliah tamu ini menghadirkan dua narasumber utama: Sahil Jha, aktivis lingkungan berusia 19 tahun dari India, dan Prof. Dr. Ir. Ni Made Trigunasih, M.P., ahli konservasi tanah dari Unud. Sahil Jha mengisahkan perjalanan sepeda sejauh lebih dari 20.000 km melintasi puluhan negara demi mengampanyekan pentingnya kesadaran terhadap degradasi tanah. “Dalam 25 tahun ke depan, diperkirakan 90% tanah pertanian akan rusak. Ini akan berdampak langsung pada ketersediaan pangan global,” ujar Sahil dalam pemaparannya. “Tanah adalah sumber kehidupan. Tanpa tanah yang sehat, tak ada makanan, air, bahkan udara bersih. Ini adalah saatnya bertindak,” tegas Sahil.
Sementara itu, Trigunasih menekankan urgensi strategi konservasi berbasis lingkungan. Ia mengungkap bahwa 14 juta hektar lahan kritis di Indonesia memerlukan penanganan serius. “Alih fungsi lahan, erosi, dan penggunaan bahan kimia berlebihan menjadi penyebab utama degradasi tanah,” jelasnya. Dalam sesi diskusi, mahasiswa menyoroti isu tambang nikel di Raja Ampat dan kontroversi perkebunan kelapa sawit. Trigunasih menanggapi bahwa restorasi pascatambang dan penggunaan cover crop di perkebunan merupakan upaya yang harus diperkuat melalui kebijakan dan pengawasan ketat.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang akademik, tetapi juga panggilan moral bagi generasi muda untuk ikut menjaga keberlanjutan tanah dan lingkungan. Fakultas Pertanian Unud berkomitmen mendorong riset dan advokasi yang mendukung kebijakan pelestarian tanah secara berkelanjutan.
UNIVERSITAS UDAYANA