Kebun bawang miliki Arman menjadi tujuan terakhir dari pelaksanaan pelatihan Ubinan Program Studi S2 Lahan Kering, Fakultas Pertanian Universitas Udayana dengan Kementrian Pertanian dan Perikanan Timor Leste yang telah dilaksanakan selama 14 hari dan ditutup dengan pelaksanaan pengabdian Internasional di Batur Organik Farm milik Wayan Badan oleh Koordinator Prodi S2 Lahan Kering, Fakultas Pertanian, Unud, Dr. Ir I Gede Wijana, MS menuturkan sebelumnya pada 3 hari pertama peserta telah diberikan teori oleh dosen di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Unud, kemudian dilanjutkan dengan pemberian teori di Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) Bali. “Pemberian teori hanya berlangsung selama 4 hari, kemudian dilanjutkan dengan praktek langsung ke lapangan,” ucap Wijana bertempat di Br. Dalem, Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Kamis (12/12).
Pelaksaan praktek lapangan, lanjutnya, sudah dilaksanakan di Panyanagan Gianyar mengenai Nursery, pengubinan dan prediksi hasil tanaman hidroponik dan buah-buahan di Plaga, belajar teknologi pengubinan anggur di Singaraja serta pengubinan sayur-sayuran di Bedugul. “Pada hari ke 9 ini memprediksi hasil tanaman bawang merah yang dilaksanakan di kebun bawang merah milik Pak Arman yang berlokasi di Songan dan Pengabdian Internasional di Batur Organik Farm di Yeh Mampeh,” jelas Dosen Agronomi dan Hortikultura tersebut.
Sementara di waktu yang bersamaan, Arman mengungkapkan sangat senang dengan adanya kerjasama antara dirinya dengan Fakultas Pertanian Unud. “Kedatangan mahasiswa dan dosen merupakan sebuah ajang untuk saling berbagi ilmu,” tuturnya. Selain menjadi tempat belajar lapangan, kebun bawang dan hortikultura milik Arman juga dijadikan sebagai tempat penelitian dan magang mahasiswa. Kedepannya, kata Arman, kerjasama seperti ini agar bisa terus dilakukan untuk mempertemukan antara Petani dan Akademisi.
Setelah melaksanakan pelatihan Ubinan, peserta dan dosen bergerak menuju Bali Organik Park untuk melaksanakan pengabdian Internasional. Acara ini turut dihadiri oleh Dr. Ir. Ni Luh Kartini, MS selaku Wakil Dekan I Fakultas Pertanian Unud. Wayan Badan selaku pemilik Batur Organik Park menuturkan sudah semenjak tahun 1998 menjalankan Program Pertanain Terpadu dengan pemanfaatan sapi, biogas, tanaman, ikan, cacing, agrowisata dan lebah. “Pangabdian ini sebagai bentuk pertukaran teknologi yang telah dilaksanakan di Timor Leste dengan pertanian yang berada di Batur Organik Farm,” ujar Wijana.
Salah satu peserta pelatihan ubinan Kementrian Pertanian dan Perikanan Timor Leste, Paulina Sarmentu Pinto mengatakan selanjutnya ilmu yang sudah di dapatkan dari pelatihan ini akan coba diterapkan di Timor Leste. “Budidaya tanaman hortikultura di negaranya sudah ada, namun masih perlu input dari luar juga karena pertanian hortikultura disana masih menggunakan cara tradisional,” tutur wanita 29 tahun ini. (khloro/luhtu)