
Universitas Udayana melaksanakan Penandatanganan MoU dengan Dewan Atsiri Indonesia, Jumat (15/03/2019). Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Pascasarjana Universitas Udayana, Kampus Sudirman Denpasar. Selain penandatanganan MoU, dilaksanakan juga Seminar Nasional Potensi Pengembangan dan Pasar Minyak Atsiri yang dihadiri oleh dosen Universitas Udayana dan undangan lainnya.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Informasi, Prof. Dr. Ida Bagus Wyasa Putra, SH., M.Hum mengatakan banyak perubahan besar yang memberikan peluang bagi berbagai produk hayati di Indonesia untuk mendapatkan posisi dalam perdagangan internasional. “Perubahan internasional berdasarkan sustainable development goals dan juga revolusi industri 4.0 memberikan peluang dan menjadi titik balik permulaan bangkitnya kembali produksi industri hayati Indonesi ke posisi terbaik di perdagangan internasional,” ujarnya.
Hal senada turut dikatakan Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S. Ia mengatakan adanya kerja sama ini memberikan peluang kepada Universitas Udayana, khususnya Fakultas Pertanian dan Program Magister Lahan Kering untuk melakukan penelitian potensi minyak sirih. “Potensi sumber bahan minyak perlu mendapat dukungan research dari tenaga-tenaga handal Fakultas Pertanian untuk memaksimalkan potensi dan pasarnya,” ungkapnya.

Universitas Udayana memiliki banyak ahli di berbagai bidang, khususnya Fakultas Pertanian dan dibantu dengan fakultas lainnya untuk ambil peran dalam pengembangan produksi dan pasar minyak astari. Hal tersebut ditunjukan dengan pemaparan materi oleh pembicara dari Fakultas Pertanian Universitas Udayana, I Putu Sudiarta SP, M.Si, Ph.D tentang pemanfaatan minyak atsiri untuk perstisida nabati khususnya berbahan dasar minyak atsiri sereh dapur. Universitas Udayana berkomitmen mendukung upaya-upaya research guna mendapatkan formula terbaik dan meningkatkan kualitas minyak sekaligus membuat keunikan sendiri baik untuk Bali maupun Indonesia. (sudt)

