Program Study Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana kembali tingkatkan potensi buah lokal di Bali dalam ajang Agribusiness Fruit Carving (AFC) yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 30 November lalu, bertempat di Areal Parkir, Taman Kota Lumintang, Denpasar Utara.
Acara AFC 2019 dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Pertanian Unud, Dr. I Nyoman Gede Ustriyana. Dalam sambutanya, Ustriyana menyampaikan akan selalu mendukung kegiatan yang dapat meningkatkan skill dan kreatifitas mahasiswa. “Ini ajang untuk belajar merencanakan suatu kegiatan, mahasiswa harus bisa melakukan hal tersebut,” tegasnya.
Junianti, selaku Ketua panitia menuturkan ‘Bali the Island of Thousand Temples’ menjadi tema yang diangkat dalam acara AFC ini. “Pura adalah salah satu ciri khas yang dimiliki oleh pulau Bali, sehingga kami mengambil tema ini untuk diperlombakan,” tutur mahasiswi semeter 3 ini.
Senada dengan Juni, Koordinator Program Study Agribisnis Unud Dr. Ir. I Dewa Putu Oka Suardi, M.Si menyampaikan, acara AFC diharapkan dapat memotivasi petani untuk berproduksi dan menghasilkan buah yang lebih baik lagi. “Dengan adanya Carvingan pada buah, maka dapat meningkatkan grade buah itu sendiri,” ucapnya.
Peserta yang ikut berkompetisi dalam acara ini sebanyak 20 tim, yang di hadiri oleh 3 orang juri, diantaranya Nyoman Tedun, Made Sudana dan Agung Dalem. Diakui oleh Nyoman Tedun, Fruit Carving saat ini menjadi salah satu hal yang penting dalam bidang culinary, sebab ada perpaduan seni dan budaya dalam menyajikannya. “Jika makanan ditata dengan baik dan ditambah unsur seni pasti akan sangat indah untuk dilihat,” tutur Tedun. Saat ini, lanjutnya, sudah banyak anak muda yang melirik Fruit Carving dan menjadikannya sebagai profesi. “Dalam satu piringan makanan, ada unsur keindahan yang diperoleh dari petani yang mengusahakan bahannya dan chef yang menyajikan hidangan,” ucap laki-laki 71 tahun tersebut. (khloro/luhtu)